Minggu, 04 April 2010

Massa HMI Blokade Jalan Cikini

Massa HMI Blokade Jalan Cikini

Rabu, 31 Maret 2010

SMP Simeulue Kurang LJK Simeulue



31 Maret 2010, 14:52

BANDA ACEH - Meski secara umum pelaksanaan ujian nasional (UN) tingkat SMP/MTs hari kedua yang berlangsung secara serentak, Selasa (30/3) kemarin berjalan normal. Namun di SMP Negeri 1 Salang Kabupaten Simeulue dilaporkan lembar jawaban komputer (LJK) untuk bidang studi bahasa Inggris mengalami kekurangan hingga 60 lembar.

Ketua Panitia UN Provinsi Aceh, Dra As’ari MPd yang dihubungi Serambi, Selasa (30/3) petang kemarin mengatakan kekurangan LJK UN untuk tiga ruang kelas tersebut sudah dapat diantispasi setelah panitia ujian tingkat sekolah mengambil LJK cadangan di Sinabang.

Namun demikian, panitia pelaksana UN tingkat SMP di Pulau Simeulue itu sempat risau juga hingga pelaksanaannya tertunda beberapa saat. Panitia Ujian Nasional SMP Negeri 1 Salang dan pengawas lokal begitu mengetahui kertas LJK kurang hingga 60 lembar untuk 3 ruang ujian, sempat risau. Namun setelah berkonsultasi, panitia kabupaten dan provinsi, para siswa yang terlambat menerima LJK diberi tolerensi waktu sesuai jumlah keterlambatan tibanya LJK tersebut.

Sementara itu dari Pidie Jaya, Kepala Dinas Pendidikan setempat, Drs Ridwan M Ali MPd yang dihubungi Serambi via telepon mengatakan UN hari kedua di wilayahnya berlangsung aman. Hingga Selasa petang, belum ada informasi adanya kecurangan. “UN di Pidie Jaya betul-betul bersih dan jujur,” kata Ridwan M Ali.

Menjawab Serambi tentang kemungkinan siswa masih menggunakan perangkat teknologi informasi untuk memburu kunci jawaban yang beredar dari hp ke hp di lingkungan siswa, Ridwan mengatakan di wilayahnya hanya beberapa siswa yang masih membawa hp dan karena ketatnya pengawasan, tidak ada satu pun hp siswa dan bahkan hp guru yang lolos ke dalam ruang ujian.

Sementara itu Kepala SMP Negeri 1 Banda Aceh, Drs Bukhari MPd yang ditanya Serambi menyangkut bocoran kunci jawaban yang beredar dari hp ke hp di kalangan siswa, secara tegas mengatakan murid di sekolah yang dipimpinnya sejak hari pertama UN sudah tidak percaya dengan isu adanya bocoran kunci jawaban.

Karena, menurut Bukhari, siswa yakin bahwa kunci yang beredar itu merupakan kunci jawaban palsu. Sebab, dalam kunci jawaban yang diperuntukkan bagi siswa kelas akhir SMP tak pilihannya hingga E.Sebab, tambah Bukhari, pilihan E hanya ada untuk UN tingkat SMA/MA. Sedangkan untuk tingkat SMP jumlah pilihannya sangat terbatas yaitu a, b, c, dan d.(sir)